KURSUS KOMPUTER kediri jawa timur 64211

KURSUS KOMPUTER kediri jawa timur 64211

Kode program anak-anak Tionghoa guna kesuksesan masa depan
Kota Online 2018: 08: 27.14: 07
Anak-anak belajar memprogram dan merancang game elektronik di Beijing, China. [Foto: Xinhua]
Oleh Zou Shuo

Kursus komputer , 08/27/2018 (The People Online) - Jika kita memerlukan pertolongan dengan smartphone atau tablet, mintalah seorang anak 5 tahun guna meminta nasihat dan ia bakal segera menuntaskan masalah. Di Cina, terdapat semakin tidak sedikit kelas pemrograman cybernetic guna anak-anak.

Ketika negara berjuang mengintegrasikan kecerdasan produksi ke dalam kehidupan sehari-hari, orang tua menyadari bahwa kursus ekstrakurikuler tradisional laksana matematika dan bahasa Inggris tidak bakal memberi anak-anak mereka deviden kompetitif yang powerful di pasar kerja masa depan.

Orang tua Cina, paling senang mengirim anak-anak mereka ke kursus pelatihan sesudah sekolah masing-masing hari, mempunyai topik kesayangan baru: pemrograman sibernetik.

Sementara minat orang tua berorientasi guna mempromosikan pada anak-anak mereka kemampuan teknologi dan kurikulum formal sekolah menyerahkan sedikit pentingnya pemrograman cybernetic, perusahaan yang hadir muncul untuk memenuhi ceruk ini.

Sebagian besar anak-anak memakai komputer, tablet, dan ponsel pintar guna permainan digital, tetapi sejumlah telah melangkah lebih jauh dan bahkan dapat menciptakan game dan animasinya sendiri.

"Jika kita terus melompat, bola basket tidak bakal jatuh," kata Du Minxing, seorang bocah 7 tahun yang bermukim di Beijing.

Du sedang berlatih permainan yang dia rancang. Ini dinamakan "The Basketball Master" dan memerlukan pemain guna terus melompat di depan layar komputer untuk mengawal bola di udara.

Untuk masing-masing lompatan, pemain mendapat poin. Setelah selama tiga menit dan skor 144, Du berhenti.

Breathless, anak lucu yang berada di ruang belajar dua ini, menuliskan "permainan ini dapat menolong saya menurunkan berat badan."

Du merancang game ini melulu dalam satu jam seraya mempelajari pemrograman cybernetic di suatu lapangan musim panas yang diselenggarakan di Beijing, yang diadakan oleh platform pemrograman Codemao. Hanya dalam tiga hari dari minggu itu, Du merancang empat game.

"Saya pikir saya akan dapat merancang delapan pertandingan di akhir," tambahnya. "Ketika saya tampil dengan baik, guru memungkinkan saya guna beristirahat dan memakai waktu tersebut untuk merancang permainan baru."

"Pemrogramannya paling menarik, saat saya tumbuh dewasa, saya hendak menjadi programmer profesional guna mendesain game yang benar-benar rumit dan menarik."

Meng Deyuxuan, Harbin, Provinsi Heilongjiang, ialah yang terkecil kamp anak dan terkenal sebab teman sekelasnya dengan frase terkenal: "Tidak peduli berapa kali Anda tidak berhasil  (dalam pemrograman), Anda butuh terus mencoba."

Bocah 6 tahun tersebut mulai belajar program di lembaga pelatihan yang dijalankan oleh ayahnya, sekitar satu tahun yang lalu.

Meng mendesain permainan piano di mana pemain dapat mencatat melodi dengan mencatat satu sampai tujuh pada keyboard. Setiap angka mewakili daftar yang berbeda.

"Saya tidak pernah merasa lelah saat saya pemrograman, setelah menuntaskan semua kesalahan, saya merasa bangga dengan keberhasilan permainan baru," kata Meng kecil.

Seperti di mayoritas negara, murid Cina tidak ingin belajar pemrograman sibernetik kecuali mereka mempelajari karir berhubungan teknologi di universitas. Tetapi di negara yang lebih tidak sedikit menggunakan kepintaran buatan, orang tua mengetahui bahwa pemrograman dunia maya ialah salah satu teknik terbaik guna mempersiapkan anak-anak untuk masa mendatang yang tidak dapat ditebak dengan jelas. Oleh sebab itu, tidak ada masa-masa yang lebih baik untuk anak-anak Anda guna menghadiri ruang belajar pemrograman.

Keuntungan finansial

Liu Yue, ibu dari seorang anak berusia 11 tahun, mengatakan: "Saya pikir belajar program tersebut lebih urgen daripada bahasa Inggris, saya lebih suka kursus ini sebab mereka menawarkan anak saya peluang untuk memecahkan masalah dengan memakai logikanya sendiri."

Selama dua tahun, putranya sudah mengambil ruang belajar pemrograman dua kali seminggu di Mobby, anak perusahaan dari TAL Education Group. Setiap kelas dilangsungkan selama dua jam, namun dapat berjalan sampai tiga jam andai ada masalah dengan software yang dirancang oleh anak Anda.

Liu menguras sekitar 20.000 renminbi masing-masing tahun ($ 2.925) di ruang belajar pemrograman. Dia memandang tersebut sebagai duit yang dikuras dengan baik.

"Saya tidak pernah melihatnya begitu tertarik pada sebuah subjek, dan dengan kode-kode program simpel ia bisa memecahkan masalah-masalah matematika," tambah Liu.

Han Cheng, yang putranya yang berusia 10 tahun pun mengambil ruang belajar pemrograman di Mobby, menuliskan bahwa kegiatan dengan gaji yang baik di masa mendatang akan membutuhkan kemampuan pemrograman komputer, jadi belajar guna program mempunyai nilai keuangan tambahan